Jumat, 20 September 2013

Buku

Berbicara masalah buku, maka julukan orang yang suka sekali baca buku itu adalah kutu buku. Kenapa gitu yak? Kalo saya mah ogah disebut kutu buku pasalnya si kutu itu kan perusak yang menghabiskan buku. Sedangkan saya lebih suka disebut pecinta buku karena selain ngoleksi saya juga mencintai buku2 saya, halamannya dilipat tanpa pembatas aja saya mencak-mencak (nah lo!)

Bicara masalah buku juga, saya memang suka koleksi buku, nggak tau kenapa saya lebih bisa puasa mata saat masuk pasar ato toko baju tapi tidak untuk toko buku meskipun hanya sebuah buku tipis pasti ada aja buku yang terbeli (aneh, padahal cewek lapar mata kalo liat baju kan??) Tapi, dibalik kecintaan saya pada buku saya kadang pikun dimana aja buku saya tersebar sampai2 beberapa kadang dipinjam tanpa kembali (sedih :( )

Ketika saya di aceh, ampun deh pas pindahan buku aja 2 kardus gede, baju aja kalah jumlah dari segi berat (doenkkk) maka akhirnya harus merelakan beberapa buku ditinggal di lemari kantor, pustaka dan laci meja (udah macam apa aja tuh buku), Tapi semoga yang ke pulau aceh sampai dengan selamat meski mabuk laut, dan semoga gak hanya disimpan di perpustakaan pulau.

Suatu ketika si ibun sidak pas saya lagi beres2 kamar, sambil geleng2 bliau nyletuk, "ampun ni lemari, masak isinya buku dibanding baju", dan sayapun cuma bisa nyengir kuda. "Tenang bu, inshaAllah bakal nambah sampai bisa punya perpustakaan sendiri".

Saya kadang berfikir (kebanyakan mikir juga iya ^^), kalo koleksi baju ato sepatu yang bisa pakai cm saya sendiri, setahun paling dah aus dan rusak udah deh dibuang, tapi ketika kita mengoleksi buku maka selain ilmu di dalamnya tersimpan di otak,  dia juga gak bakal rusak jika tetap di rawat, bahkan si ibun bilang kalo buku mah sampai cucu gak habis..hehe... Yang parahnya, saya kadang nyeletukan orangnya, makanya ketika ada temen saya aceh yang mau nikah saya komen aja "ntar minta hantarannya buku aja kak". Pasalnya, kalo di aceh yang namanya hantaran itu ya baju, sepatu, kain, kosmetik, bahan yang daya gunanya sebentar tapi jumlahnya banyak sampai beberapa jenis, bagus sih..malah lebih bagus kalo di tambah satu ato dua set hantaran buku, bisa buku ensiklopedi, sejarah islam, tafsir dan lain sebagainya yang jauh kaya manfaat..jadi dari segi fashion ada dan dari segi keilmuan juga ada...(ngawur banget saya kadang)

Kenapa saya terinspirasi pada buku, karena dengan buku saya jadi tahu orang2 keren yang jadi penulis buku, orang2 sukses, kebanyakan masa kecil mereka telah dibiasakan dengan buku. Seperti penulis favorit saya mereka sejak kecil telah suka membaca dan menulis. Bahkan seorang tokoh wanita favorit saya juga sejak kecil telah membiasakan anak2 mereka membaca bukan menonton. Hingga bliau bercerita tiap anak punya koleksi di perpustakaan khusus mereka, sedangkan orang tuanya juga punya koleksi buku sendiri, buku apa aja yang manfaatnya takkan habis di petik. (Mupeng kelas akut saya *_*)

Selain nambah ilmu buku jugs bisa ngilangin stres, bukan sebaliknya yang orang bilang kalo stres baca buku bikin tambah stres..ada2 aja...kalo stres ya cari buku penyemangat atau bacalah alqur'an...ada penyembuh jiwa di dalamnya..

Kenapa surat alqur'an yang pertama kali turun adalah iqra' yang artinya bacalah, disini tak lain kita diperintahkan untuk membaca bukan? Untuk belajar. Mempelajari ilmu Allah lewat pena, lewat alqur'an, lewat kitab,lewat buku2...nah, mulai cintai ilmu dan buku yuk...agar kita selalu dapat mengambil pelajaran.

Hm...begitulah bagi para pecinta buku...sebulan gak nambah koleksi rasanya kurang meski cuma satu buku harus ada budget..

Semangat belajar yuk...menjadi pembelajar sejati yuk agar bisa menebar manfaat bagi semua...


#Siap2kepengajian

Kamis, 19 September 2013

Tiada kata akhir

Tiada kata akhir untuk sebuah perjuangan melawan hal-hal yang jauh dari syariat

Tiada kata menyerah sebelum benar2 kalah

Tiada kata mundur sebelum bertempur

Ada banyak cara yang bisa dilakukan di dunia ini, jika sesuatu yang tidak sesuai mati2an dipertahankan orang maka untuk sesuatu yang sesuai tuntunan syariat juga harus diperjuangkan mati2an

Ada saat mungkin harus mengalah dan berlapang dada, tapi ada saat harus berjuang ekstra hingga kedua kaki letihpun tak mengapa karna inshaAllah, Allah kan mencatat niat dalam tiap jiwa

Tapi, jika menyerah begitu saja tanpa usaha, apa yang bisa dibangga?

Allah, saya akan berjuang dengan segenap jiwa untuk sesuatu yang saya anggap benar, terserah ada komentar apa karna saya coba kebal terhadapnya

Allah, hanya Engkau Yang Maha Rahman yang selalu setia membersamai hamba-hamba

Allah, hanya Engkau Maha pemberi solusi di kala kepenatan tlah memuncak dan tulang terasa ngilu

Allah tak pernah meninggalkan hamba-hamba seperti apapun si hamba karna pertolongan Allah begitu dekat dan ampunan Allah begitu luas

Benar saat ini masalah yang harus dipecahkan silih berganti, namun saya punya Allah Yang Maha Segalanya

Kenapa harus takut, apa yang membuat gentar dan ragu? Bukankah kita diperintah La tahzan innallaha ma'ana wa la takhof innallaha antal a'la

Jangan bersedih karena Allah bersama kita dan jangan takut karena Ada Allah

Jika kemarin soal yang diberikan Allah lewat orang lain, maka hari ini soal itu harus diselesaikan sendiri

Untuk membuktikan kesesuaian teoritis dan praktik yang tak sekedar retorika belaka

Bismillah...setidaknya harus ada upaya, meski sulit, sakit atau kalah pasti Allah punya rencana dari tiap peristiwa

Allah, kuatkan hati dalam harapan yang tak pernah surut, karena keimanan itu tak hanya ucapan tapi ketabahan menghadapi ujian

Allah jaga hati2 ini dalam keistiqamahan yang tak pernah layu, Cukup bagi saya Engkau ya Rabb sebaik-baik tempat meminta dan memohon pertolongan

Allah, Yang Maha membolak-balikkan hati, jaga hati ini dalam keistiqamahan di jalanMu

Allah, Yang Maha memiliki hati, moga Engkau berikan kelembutan bagi hati2 yang lain agar menerima kebaikan dengan mudah..

Hasbunallah...inshaAllah segalanya mudah...

#Ba'da subuh yang dingin

Umroh...haji...tanah suci mekah...

Umroh....impian sepanjang masa plus haji...

Sejak akhir tahun kemarin, sejak denger cerita n liat poto2 temen2 yang udah berkesempatan umroh jadi mupeng, ingin mengunjungi ka'bah, shalat d masjidil haram dan masjid nabawi, berziarah...subhanallah indahnya...kapan ya ke sana? "Undang kami ya Rabb berhaji dan umrah..."

Jika ada yang pamer pernah ke jepang ngeliat bunga sakura n menikmati musim salju..mupeng sih tapi 50% kayaknya...

Jika ada yang pamer pernah ke paris, pusat mode dunia, menara eifell...mupeng sih 40% kayaknya tapi saya lebih akan mupeng berkunjung ke venesia, naik gondola, ke istana alhambra, ke mesjid cordoba menyaksikan kemegaham peradaban islam di eropa...kalo ini mupeng 80%...

Jika ada yang cerita tentang umroh, haji dan ka'bah..bagaimana tidak haru dan mupeng 100%..bisa shalat di mesjid2 utama, berdoa di sana, berziarah, beribadah, menjadi tamu khusus Allah..bersama saudara2 seiman dari penjuru dunia...masyaAllah gak kebayang, yang ada merinding dan mupeng berat...subahanallah...undang dan mampukan kami ke sana ya Allah..

Kalo denger cerita2 orang yang udah ke tanah suci, maka sebenarnya bukan orang kaya aja yg bisa ke sana tapi orang yang diundang Allah, ntah itu kaya ataupun miskin jika Allah memberi kesempatan dan memampukan inshaAllah berangkat. Kalo kata ust. Yusuf manshur dibeli aja dengan sedekah, kata pak ippho juga..bersedekahlah untuk mewujudkan impianmu..

Jadi impian itu tak sebatas angan tapi juga harus ada action...doa usaha dan sedekah juga loh...karena sedekah mengundang rezeki.

Mau umrah, haji,  dan lainnya..mari petakan impian itu dan wujudkan... mulai dengan menabung dan sedekah yok dan jangan lupa tetapkan target...

Ahay...semoga qt semua dimampukan Allah untuk berhaji dan umroh...

#Mupeng tingkat akut

Selasa, 17 September 2013

Tentang sekolah

Sekolah, saat ini saya sedang tertarik dengan dunia pendidikan, dan impian saya ingin menjadi pengajar dan pendidik sampai kapanpun, inshaAllah.

Menjadi pengajar yang tidak sekedar mentransformasikan ilmu tapi juga memperbaiki akhlak dan mendidik yang tidak sekedar menghasilkan lulusan yang berotak namun juga berakhlak dan beretika.

Kembali ke topik, beberapa waktu lalu saya masih aktif mengajar di sebuah kampus vokasi swasta, kebetulan beberapa kali saya pegang kelas semester baru alias maba. Tempat saya mengajar bisa dikatakan daerah dengan tingkat kelulusan uan yang tidak terlalu bagus tapi saya percaya masih banyak anak2 special dan cerdas yang bisa terserap di tempat saya mengajar. Dan ketika matrikulasipun memang saya dibuat tercengang dengan kesenjangan kemampuan di antara mereka. Bagaimana tidak jika materi fisika dan matematika dasar yang saya berikan sekian persen mampu mengikuti namun sekian persen bener2 menggemaskan. Kenapa begitu? Hanya untuk hitungan dasar ada anak yang benar2 kesulitan dan harus menggunakan alat bantu kalkulator. Kemudian saya berfikir kenapa bisa lulus uan? Dulu diajarin apa saja di sekolahnya? Seperti apa mutu sekolahnya dari segi pengajar dan sistem belajar? Dan memang dari informasi beberapa memang anak daerah tapi ada juga anak non daerah. Dan jelas saja hal ini akan sangat menghambat proses belajar karena mereka yang levelnya jauh dari level seharusnya memang berkebutuhan khusus, harus dibimbing perlahan, tapi dengan model universitas agak susah membuat treatmen seperti sekolah pasalnya di sini mereka dituntut untuk mandiri. Dan benar saja meski saya coba menghinghidupkan kelas, memberi perhatian khusus agar tak ketinggalan tetap saja sulit...endingnya ip bawah juga...namun, bukan mereka tidak punya kelebihan, justru mereka rajin dan punya skill di bidang tertentu seperti masalah mesin atau jaringan komputer. Meski ip ngepres setidaknya ada skill yang bisa mereka banggakan.

Di lain sisi, pasca resign saya menyibukkan mengajar privat, murid saya terdiri dari SD hingga SMP. Di sini beraneka juga, ada yang pandai dari sananya ada juga yang pandai karena rajin dan ada yang minta ampun susahnya. Mulailah saya selidik bagaimana mereka di rumah, bagaimana mereka di sekolah. Ada yang di rumah orang tua angkat tangan dengan belajar anak2nya, ada yang gak mau diajarin orang tua, ada yang harus berkelahi dulu jika disuruh belajar, makanya mereka belajar dengan saya. Beberapa anak juga saya tanya tentang cara pengajaran guru2 mereka, ada yang jarang masuk dengan alasan a-z, ada yang sukanya kebut2an dengan soal LKS, ada yang cuma dikasih tugas dan ada yang suka mengancam, parahnya ada yang satu guru merangkap semua mata pelajaran yang menurut saya bisa tidak optimal. Weleh2,,, kalo begini ya pantas aja saya kesulitan mengajar anak2 kemampuan khusus saat di perguruan tinggi.

Jika beberapa guru hanya mengandalkan output siswa dengan sebatas standar nilai, saya yakin dan memang ada pd siswa sy, mereka belajar ya karena nilai aja tanpa mau membaca dan memahami materi, asal latihan soal penuh, yang parah, betul atau salah yang penting tidak dihukum sama gurunya. Selain itu pertanyaan saya, koq bisa lulus unas ya terjawab, seperti kasus2 unas di teve..sy rasa sudah menjadi rahasia umum.

Kemudian saya diskusi dengan sohib..anak negeri kita pintar2, cerdas tapi sangat memprihatinkan bagi yang berada di daerah dengan fasilitas yang minim, tenaga pengajar yang sedikit karena jauh dan terpelosok, dan lain sebagainya yang saya rasa begitu kompleks. Tapi, saya salut dengan anak2 daerah yang kadang terbatas tapi tetap semangat dan cerdas namun kadang impian harus kandas, kadang juga gemes dengan anak2 yang semua fasilitas ada tapi ogah2an sekolah.

Kembali ke topik, pendidikan mencakup berbagai unsur penunjang kesuksesan, ada peran orang tua yang menjadi dasar tumbuh kembang kecerdasan dan perilaku anak, ada peran sekolah dan guru yang memberikan pendidikan formal di sekolah, ada pihak sekolah yang memberikan fasilitas dan program penunjang serta pemerintah, yang masing2 memiliki posisi dan peran yang berbeda. Tentang kurikulum, anak2 berkebutuhan khusus dan sebagainya yang sangat kompleks.

Negaraku, negara kaya, tidak hanya kaya potensi SDM tapi juga SDA, namun masih sayang masih banyak anak2 yang sulit mengecap pendidikan dengan layak utamanya daerah pelosok. Dan saya berapresiasi tinggi kepada para guru yang penuh dedikasi yang tak hanya mengejar sertifikasi tapi juga memberika pendidikan dan pengajaran terbaik bagi para anak didiknya, yang tak sekedar membuat anak berotak cemerlang tapi juga berakhlak bintang...

Hm....orang tua, guru, sekolah, pemerintah...takkan berjalan baik tanpa sinergi yang baik. Karena seorang anak bintang tak hanya dari keluarga bintang tapi juga dari sekolah dan guru2 yang bintang juga...sehingga ia kan berkilau membangun bangsa ini ^^v

#Sarapanpagii

Bersabar atas ujian

Kesabaran itu memang berat, apalagi bersabar dalam ujian. Tapi kuatlah dan tetaplah bersemangat dalam tiap ujian karena ujian itu mendewasakan, dan bukankah Allah itu tidak akan menguji hambaNya diluar kesanggupan si hamba. Satu lagi, Allah itu bersama orang yang sabar. Jadi, buat yang sedang dalam ujian mari berdoa agar Allah tetapkan kita dalam kesabaran dan harapan, mengutip nasyidnya 'Dans' ~ karena keimanan tak hanya diucapkan, adalah ketabahan menghadapi cobaan... tuh kan..semoga kita kuat dalam tiap ujian dan cobaan...

Ketika kesabaran terasa mau habis, coba kita merenung sesaat, kita ingat orang2 yang tak seberuntung kita, tapi jauh lebih sabar dan kuat dalam kehidupan mereka.

Mari nasehati diri saat kita bermuhasabah bahwa roda kehidupan itu berputar, ada saat kita di puncak dan ada saat kita di lembah terdalam..namun di manapun posisi kita dan bagaimanapun rasanya ada ujian2 yang menghiasi. Suatu ketika saya berfikir, saat Allah berikan kita ujian maka bukankah doa yang terbaik adalah Allah jaga kita dalam kesabaran, kekuatan, keimanan dan keistiqamahan, jangan sampai ujian membuat kita jauh dari rahmatNya.. (na'udzubillah)

Saat saya sedang diuji, saya belajar mengevaluasi kembali bahwa tiap orang ujiannya beda, maka jangan mengeluh, ada Allah yang selalu bersama kita dan hanya Allah yang bisa menguatkan kita...Allah punya semua jalan kemudahan, Allah punya segala solusi. Ini mengingatkan saya pada buku ustd. Yusuf Mansuf, bahwa saat ujian datang mari lebih mendekat sama Allah, solusi itu nomor sekian, yang penting sudahkah kita menghadirkan Allah, jika belum maka azzamkan pada diri mari mendekat sama Allah, ambil air wudhu, shalat, dzikir, doa dg khusu, baca Al quran dan yang terakhir bersedekahlah...

Jadi, mari siapkan kantong2 kesabaran, mari mendekat sama Allah, mari bertaubat atas dosa2 kita yang mungkin saja menjadi penyebab ujian...dan kepada yang sedang diuji bersabarlah, inshaAllah di dalam kesabaran itu terdapat kelapangan jiwa dan mendekatlah..karena hanya Allah yang Maha pemberi solusi dari masalah apapun..Allah yang memberi ujian pasti Allah yang memberi solusi.

Keep fiight!! InshaAllah...Hasbunallah...



#Special 4 my sister#my sweet home#