Kamis, 29 Desember 2011

Merinduimu...ibu

Ibu, saat aku merindukanmu
Maka aku merasa bagaikan anak kecil
Saat rindu itu benar-benar memuncak maka aku ingin segera pulang untuk memelukmu hangat,
mencium kedua tanganmu yang mulai keriput
Mencium kedua pipimu yang mulai kendur dengan takzim...

Walau kadang engkau selalu menguatkan lewat telpon,
Tapi, sungguh merinduimu adalah hal yang paling berat
Karena bertemu dan memelukmu erat adalah obat paling mujarab

Ibu, apa kabarmu di sana?
Semoga kesehatan dan Rahmat Allah senantisa melingkupi ibu
Semoga rindu2 ini dapat kutahan sekuat tenaga
Sekuat waktu aku bertekad melangkahkan kaki ke tanah rencong ini
Walau engkau tak muda lagi, semoga engkau tetap kuat dan sehat

Ah ibu, sebesar apapun aku kini
rasanya aku masihlah anak kecil yang selalu perlu belaianmu
dan juga untaian nasihat panjangmu
serta doa yang tak henti engkau lantunkan....

Ibu, jika dikatakan bahwa menangis itu adalah cengeng
maka aku akan menyangkalnya
Bagiku menangis saat mengingatmu adalah kelegaan tersendiri
karena dengan menangis mungkin rinduku sedikit terobati
karna mendengar suaramu rasanya tak pernah cukup


Ibu, jika kita terpisah jarak seperti ini..
bagaimana aku bisa berbakti padamu dengan maksimal
membuatkan makanan untukmu
mencucikan pakaianmu
mendandanimu saat akan ke acara kondangan
berceloteh tentang teman-temanku
atau sekedar menggodamu 

Tapi, Bu...walau kita berada di pulau yang berbeda
Aku kan sekuat tenaga berbakti semampuku
mempersembahkan kasih tulus
walau takkan pernah sebanding dengan kasih sayangmu
dan aku akan bersabar seperti nasihatmu yang tak pernah bosan engkau pesankan
Bahwa bumi Allah itu sama
Bahwa keberadaanku di sini dalam rangka pengabdian dan ibadah kepadaNya

Ibu, lagi-lagi berat terasa menahan kerinduan ini
kerinduan padamu yang amat besar
karena aku mencintaimu karena Allah

Rindu...
Maha Suci Allah yang menciptakan kerinduan di saat seseorang terpisahkan jarak
Semoga Allah jaga kami dalam RahmatNya
Dan semoga kesabaran Allah selalu terlimpah agar rindu ini kan indah saat perjumpaan dengan ibu tiba
hm....liburan..oh liburan.....
menantikan liburan semester... ^^




*aku, dalam kerinduan, BNA des'11

Rabu, 21 Desember 2011

Bunda....


Bunda….
Saat aku lahir
Kau berikan seulas senyum manismu
Tuk sambut kehadiranku di dunia

Saat aku lapar
Kau suapi aku dengan tangan lembutmu
Saat aku haus
Kau berikan asi yang penuh gizi untuk menyehatkan badanku
Saat aku mengantuk
Kau pun menimangku dalam dekapan hangatmu
Saat malam mulai gelap dan aku menangis
Kau timang aku dengan lembut
Kau peluk aku dengan hangat
Kau cium aku dengan cinta
Dan kau tidurkan aku dengan kasih

Sejak aku kecil
Kau ajari aku untuk mengenal penciptaku
Kau ajari aku shalat, puasa, dan bakti pada orang tua
Kau masukkan aku pada sekolah madrasah
Tak lain...
Agar aku mengenal agamaku
Agar kelak aku menjadi anak shalihah, begitu impianmu bunda...

Saat aku dewasa
Kau tetap menjaga dan memeliharaku dengan kasih
Kau beri aku pendidikan agar aku pandai
Dan tak bosannya kau bimbing aku pada agama kita

Bunda...
Kau begitu sabar dengan segala tingkah polahku
Ketika aku sakit
Maka kaulah orang pertama yang ikut merasa sakit
Dan kau akan menangis saat melihatku terbaring lemah
Lalu dengan segala cinta dan ketulusan kau rawat aku


Bunda...
Jika kuingat kembali masa dulu
Saat aku lahir, saat aku kecil hingga sekarang
Betapa durhakanya aku karena belum satupun bakti yang kuhaturkan padamu
Aku masih sering egois dengan duniaku
Saat duniaku dipenuhi oleh teman-temanku
Aku seolah mengabaikanmu
Padahal kau tak meminta apa-apa
Tapi aku terkadang membuatmu kesepian

Bunda…
Di usiamu yang mulai renta
Inginku bahagiakan engkau dengan kedua tanganku
Ingin kuberikan segenap rasa cinta dengan tubuh ringkihku
Ingin kubuat engkau tersenyum bangga dengan prestasiku
Ingin kupenuhi harapan-harapanmu agar aku jadi anak shalih
Ingin kubaktikan diri tuk merawatmu
Sebagai wujud ketakwaanku padaNya
Walau apa yang kulakukan tak kan pernah sebanding dengan jasamu

Bunda....
Semoga Allah senantiasa menjagamu dengan cintaNya
Mencurahkan kasih sayangNya agar kau selalu bahagia
Memeliharamu dalam dekapan islam
Dan memberikan kebaikan hidup padamu

Bunda....
Di hari ibu ini hanya untaian doa yang selalu terlantun
Untukmu
Wanita perkasa yang slalu mendatangkan inspirasi dalam jiwaku
Wanita perkasa yang tak pernah lelah berjuang tuk kebahagiaan anak-anaknya
Wanita perkasa yang selalu mendoakanku
Wanita perkasa yang slalu menuntunku tuk selalu bertakwa pada Allah
Wanita perkasa yang selalu mengabdi tanpa henti
Wanita perkasa yang selalu memberikan sinar kebahagiaan di setiap kondisi




SELAMAT HARI IBU WAHAI BUNDA^_^
AKU MENCINTAIMU KARENA ALLAH SWT



Special for ummi. Jazakillah khair atas semua cinta...

Minggu, 18 Desember 2011

Ungu yang biru

Menghadiri pernikahan itu kan ada rasa tersendiri yang menggelayut di hati. menyaksikan dua insan yang melakukan mitsaqan ghalizha, yang kata seorang kawan adalah yudisium rasanya pasti ada haru syahdu apalagi ngeliat mempelai yang pada deg-degan di moment bersejarah dalam kehidupan mereka.

 Pernikahan dengan segala prosesinya, kemewahan dan pernak-perniknya adalah awal kehidupan sebenarnya dari sepasang manusia. Setelah momen ini maka mereka akan bersama mengarungi bahtera rumah tangga bersama, menyatukan visi-misi, menyamakan persepsi serta saling melengkapi. Menjadikan kekurangan masing-masing menjadi sebuah kesempurnaan serta menjadi jembatan bersatunya dua keluarga besar yang berbeda latar belakang agar tercipta harmony yang manis pula. Seperti seorang teman pernah menuliskan dalam status fbnya bahwa menikah itu bukan hanya menyatukan dua orang tapi dua keluarga, sehingga pasangan suami istri harus sama-sama saling menerima keluarga besar masing-masing. 

Dan, sulitnya masa pernikahan itu terkadang karena adanya interferensi mertua, karena tipe mertua itu kan beragam. Saya tidak sepakat dengan fenomena menantu cekcok dengan mertua atau apalah, apalagi jika mertua mempunyai anak laki-laki maka secara otomatis rasa memiliki anak pun masih melekat. Jadinya kadang si istri yang tidak nyaman. tapi, di sinilah si istri harus bijak menyikapi kondisi mertua yang beraneka rupa, baik itu yang tipe mendominasi atau lainnya.Maka yang menarik dari sebuah buku yang saya baca adalah, mertua itu sebnarnya ladang pahala buat kita setelah orang tua kita, mempersahabati orang tua dan mertua dengan ma'ruf pasti kan memberikan warna tersendiri dalam kehidupan pernikahan seseorang, menhadirkan ketenagan yang tentunya kan dirasakan bersama. (Nggak lucu kan kalo antara mertua tidak harmonis di belakang, hm...)

Yah walaupun agak ngelantur pembahasan ini tapi pernikahan yang kita saksikan kan selalu memberikan inspirasi dan pelajaran baru untuk kita ambil hikmahnya, dan realita di masyarakat terkadang tidak seperti apa yang ada dalam bayangan kita.Maka, bagi siapapun yang hendak menikah, maka mari  pelajarilah ilmu sebanyak-banyaknya tentang kehidupan pernikahan agar sedikit lebih siap jika jodoh itu datang, karena yang namanya pernikahan harus dipersiapkan dan di desain ketika niat untuk menikah itu tlah ada. karena pastinya tiap orang berharap suatu pernikahan yang sakinah, ma waddah wa rahmah...(pastinya..). Karena menikah itu adalah sunnah Rasulullah, maka agar yang sunnah itu kian barakah kitapun harus mendesainnya dengan barakah pula. mulai dari niat, karena seperti kita ketahui bahwa segala sesuatu itu dilihat atau dinilai dari niatnya. Aha, kembali pada niat, maka memituhkan niat itu yang sulit. menjaga niat ketika proses hingga akad itu yang terkadang mudah sekali terkontaminasi hal-hal yang seharusnya tidak ada.maka putihkan niat dan luruskan orientasi semata untuk menggapai ridhoNya. Luruskan niat saat ta'aruf, nadzar, khitbah hingga walimah, karena sesuatu keberkahan akan terwujud jika dibarengi dengan cara yang barakah pula..Dan memahamkan keluargapun adalah bagian dari tahap suksesnya granddesign yang kita buat...(ms)


**Hikmah dari sebuah walimah**

Rabu, 07 Desember 2011

Beranda rindu -sesi kangen

Mengenang kembali SKI SMANESA memutar kembali memori akan indahnya masa eSeMaA...masa ketika titik balik kehidupan dimulai, dari yang awalnya jadi anak pramuka sejati (baca: memulai karir di kepramukaan sejak SD) kemudian mulai mengenal islam. Subhanallah, bagi saya masa ini benar-benar masa yang berat sekaligus indah. Berat karena tingkat SMA emang pelajarannya lebih sulit, dan indah karena saya menemukan saudari baru dalam 'albanna'. Jadi sejak saat itu mulai sedikit berhijrah....

Awal hijrah ternyata tak mudah lho, awal memakai jilbab itu juga tak mudah, ada sindiran, ada picingan mata dan tatapan aneh tapi easy going aja, toh 'gua begini bukan karena loe tapi karenaNya (ala gaul dikit)' yah, walaupun sulit tapi Alhamdulillah ada Allah yang kan selalu menjaga niat baik kita. Sejak hijrah itu jadi punya keluarga baru yang kami saling mengikat karena ukhuwah...

Kemudian dilanjutkan ke masa kuliah, masa bergabung dengan UKKI. Kayaknya waktu kuliah itu jadi rakus organisasi, BEM, HMJ, T-Rex, kepanitiaan LKMM TD, pra-TD, pemadu dan apa saja yang berbau organisasi sangat menarik di mata. Awalnya asyik juga karna tambah teman dan saudara, tambah ilmu juga... Status mahasiswapun nambah embel2 aktivis...jiah....sampai akhirnya tepar kena typus, dan akhirnya keistiqamahan jatuh ke UKKI.

UKKI adalah keluarga ketiga saya setelah keluarga inti, dan keluarga albanna, kalo jaman saya jadi pengurus sih enaknya disebut luna aja alias lu'lu'un jannah yang artinya kalo gak salah mata air surga. Di SKI saya mulai belajar banyak hal pula, organisasi, wawasan keislaman dan lainnya. Yang awalnya study oriented jadi dakwah oriented, intinya jadi aktivis hebat tapi IPK tak boleh jauh dari empat alias di atas 3,3an lah...(hehe....kalo gak , gaswattt).

SKI, mulai dari belajar bertanggungjawab terhadap diri (memanage potensi, upgrade diri, keilmuan dan ruhiyah) hingga manage organisasi. Teringat kala itu, menduduki jabatan yang tak jauh dari BPM dan PSDM, sampai-sampai merasa aneh sendiri, kenapa dua lembaga itu tak mau jauh dari saya? Hm....

Masa itu, masa dakwah kampus adalah masa yang benar2 kan selalu dirindu, saat barisan dikokohkan untuk sebuah tujuan, saat ukhuwah dieratkan dengan rapat dan shaf-shaf diluruskan....disana sebuah VISI besar itu diimpikan. Terlepas dari bumbu-bumbu organisasi yang bernama syuro2 berdarah atau adu argumentasi, terlepas dari kekesalan akibat kelemotan partner kerja tapi itulah indahnya ukhuwah. Saat ada yang melenceng dari jalur atau kena VMJ maka tabayun dan nasihat sebagai pengingatpun kan hadir tanpa diminta, kala futur mendera ada yang menguatkan dan kala ruh mulai low ada charge yang siap mengisi. Subhanallah indahnya dunia dakwah dan ukhuwah....

Aha, betapa rindunya saya dengan beranda rindu yang saya namai dakwah kampus. betapa kangennya dengan suasana syuro atau dengan INTAN, TFM, Mentoring, Upgrading...hm....benarlah sms saudari saya kala itu :

Kelak kita kan merindukan saat ini, dikala rambut telah memutih, mata mulai mengabur dan kaki tak lagi tegak
Maka kita kan merindukan hari0haru ketika berada dalam barisan ini
Mengatakan pada dunia betapa kokohnya kita saat ini

benar adanya...karena kita ada dalam barisan ini, barisan yang selalu kita rindukan untu menggapai RidhaNya. Nahnu du'at qobla qulli syai'in...

Allah jaga kerinduan ini agar kian istiqamah di jalan ini. Di belahan bumi manapun kedua kaki ini kan berpijak, semoga istiqamah itu tetap terjaga dalam penjagaanMu dan semoga azzam ini tak kan pernah surut. amin....


*kurindukan di beranda ukhuwah, Albanna, Luna dan Team Akhwat UKKI

Minggu, 04 Desember 2011

Yakinlah, Semua kan indah pada saatnya...

Semua kan indah pada saatnya, saya yakin itu...di tengan fenomena diskusi dan curhat-curhatan dengan saudari2 saya. Ada yang mengeluhkan mengapa setelh lulus beberapa bulan tapi belum juga diterima bekerja, ada pula yang telah matang dari segi usia tapi jodoh belum datang menghampiri, lantas?? Hm, puyeng juga rasanya, tapi pasti ada resah, gundah dan sedih yang ikut mewarnai, krn saya juga pernah merasakan masa-masa vakum 2 bulan setelah lulus....tapi, positif thinking aja..nikamti saja masa nganggur itu dengan hal-hal positif misalnya membantu ibu, karena kalo kita kerja jauh dari ortu pastinya susyeh sekali untuk birul walidahain (berbakti) langsung kyk dirumah...dan perbanyak doa dengan segenap keyakinan. Saya dulu pernah merasa kacau pas masa itu, tapi Alhamdulillah ada ibu, ayah n sahabat2 yang menguatkan dan alhamdulillah tak berselang lama saya terbang ke bandung... (alhamdulillah ya). Teman seangkatan kuliah saya pun pernah mengalami hal yang sama, tapi kami saling memotivasi bahwa skenarionya adalah yang terbaik dan semua kan indah saat masa itu tiba. ndilalah pada diterima di perusahaan bonafid dan BUMN, Subahanallah, sekali lagi skenarioNya itu begitu indah dan tepat lho... 

well, untuk indah pada masanya tentang jodoh...saya yakin juga bahwa semua kan indah pada masanya. Mengenang chatting dengan kak Wina, kenapa ya banyak muslimah keren yang sudah matang tapi belum juga menikah? apa para ikhwan itu pilih2, akhwatnya yang pilih2 ato emang belum datang jodohnya? Terlepas dari opsi satu dan dua, saya memilih opsi yang ketiga yaitu emang belum datang jodohnya. Kenapa begitu? bukankah Allah itu sesuai prasangka hambaNya dan bukankah pertolongan Allah datang atas usaha kita juga. Usaha yang saya maksud ya, usaha perbaikan diri, usaha melalui orang-orang yang kita percaya, dan tawakal kita atas segala usaha yang sudah kita lakukan. 

Terkait usaha perbaikan diri, sudah seberapa jauh kita mengevaluasi diri kita, mulai dari sikap dan perilaku kita apakah sudah sesuai dengan etika seorang muslim, kemudian sudahkah kita memperbaiki amal ibadah kita mulai dari yang wajib ditambah yang sunnah, sudah seberapa besar perhatian kita terhadap kebersihan dan kesehatan fisik? (nggak lucu kan kalo muslim dekil n burket) dan sudah seperti apa kita memperhatikan asupan gizi dan pola makan (utamanya muslimah lo, harus mulai nyiapain fisik untuk hamil, melahirkan n menyusui, berrat ya? hehe).  Kemudia hal yang penting juga mungkin jodoh yang belum menghampiri karena kita yang terlalu pilih2 n pasang kriteria seabrek....sehingga banyak yang datang tapi keder duluan...ato juga dari segi kedewasaan, Allah menilai kita belum mampu memikul amanah sebagai seorang istri...Kedewasaan seseorang itu tidak ditentukan umur juga, jadi belum tentu yang umurnya matang juga dewasa...so, asah ilmu, banyak makan buku..eh salah perbanyak membaca buku untuk mengasah ilmu dan belajr dari lingkungan serta fenomena yang ada agar kita belajar untuk lebih dewasa.
Kemudian usaha pencarian, ini sih sudah jelas kita mau pakai cara halal atau haram.. Jodoh kan udah diatur dari sono, jadi bagaimana usaha kita untuk menjemputnya dengan segenap keyakinan. Ada sih teman yang pernah bilang "nikah itu bukan siap nggak siap tapi mau ato tidak", ada benarnya juga sih. Tapi sekali lagi cara yang benar juga memberikan hasil yang baik juga. Ibarat kita minta sama orang, pasti kita pengen dapet yang baik bukan? tapi pasti orang yang kita mintai pertolongan juga ngeliat cara kita, kalo caranya aja terlarang mana mau ngasih yang baik.. (mbulet yak..). Intinya, kalo ingin dapat jodoh yang baik, sempurnakan ikhtiar tapi lewatlah jalur yang benar tanpa pacaran. kalo emang udah usaha sekuat tenaga tapi belum nemu juga...ya Tawakal jalan yang terbaik plus berfikir positif.

Percayalah, semua kan indah bila saatnya tiba, tak perlu ragu....yang jelas ada doa, ada usaha, dan ada tawakal....jadi bukan doa aja tanpa usaha ato usaha aj tanpa do'a tapi iringi ketiganya dengan kepasrahan dan pikiran positif.....yah, walaupun mupeng dan sedih itu tak bisa serta merta ditepis...karena itu hal yang wajar, namanya juga manusia (^^)



(special buat Umi Fajar dkk @TKI-PA)





Minggu, 27 November 2011

Tahun Baru Hijriah


           Ketika malam larut dalam kelam
           Detik-detik hidup berjalan
           Pada sebuah lorong waktu
           Yang panjang , namun tak menyisakan tunggu
           Ketika siang bergulir
           Detik berganti menit, jam berganti hari
           Dan hari terus berputar pada waktu edarnya
          
           Ketika tahun berlalu, dan tersisa lembaran kenangan lalu
           Waktupun makin berlari
           Tanpa tau jarum kompas yang berputar datar
            Epiosode hiduppun terus berjalan bersama usia yang semakin senja
            Dan angan semakin panjang akan sebuah kehidupan yang berpendar

           Malam kian larut, jarum jam berdentang lembut
           Membawa hidup pada episode yang harus baru
           Karna tahun semakin baru
           Tahun semakin tua

            Seiring hadirnya tahun baru,  hijriyah yang manis,
            Semanis hidup yang senantiasa dihiasi iman
            Hijriah yang lembut,
            Selembut hati yang penuh maaf
            Hijriyah yang fantastik,
            Sefantastik cintaNya yang selalu hadir dalam serenada kehidupan

           Dan pasti,  di hijriyah yang penuh harapan dan cinta
           Terselip sebuah surat cintaNya
           Sebuah surat yang ditulis untuk orang-orang tercinta
           Yang dieja dan terlantun setiap saat
           Dari getaran jiwa pemburu cinta
           Dari ketukan gerigi kuat yang tak kan pernah melewatkan sedetikpun waktu
           Demi membaca lembaran surat cinta di tahun baru hijriyah
           Dan berharap penuh akan cahaya cinta yang takkan padam
         

Senin, 07 November 2011

Idhul Adha 1432 H

Suasana idhul adha tahun ini...masih di perantauan lagi...tanpa keluarga tercinta, hm.... Tapi, kalo tahun kemarin menghabiskan idhul adha bersama mbak Fajar maka tahun ini bersama kak Maulia  dan Oza di kota Lhokseumawe.
Lokseumawe adalah kota terbesar kedua setelah banda Aceh di wilayah Nanggoe Aceh darusalam. Kalo dahulu kita tak asing dengan istilah petro dolar untuk menyebut kota ini, pasalnya di kota ini dulu PT Arun dan PT PIM masih sangat berjaya sehingga kota ini menjadi kota paling terkenal jika kita menyebut nama aceh.

Lebaran di perantauan, ada suka dukanya juga. Duka saat kangen dengan masakan bunda, suka karena banyak teman baik di sini...Dan hari pertama di sini, saya habiskan dengan berkeliling kampung jawa lama serta ke rumah saudara-saudara kak lia (sedih juga jauh dari keluarga, hikzz....)

kemudian, dilanjutkan jalan-jalan berkliner, niatnya ingin mencoba bakso, rupanya jadi juga mencari tapi  letaknya di pegunungannya kota lhokseumawe tepatnya di cot matahe...awalnya ingin kencan sore bersama kak yun mencari madu, tapi apa daya bakso memiliki daya pikat yang kuat. Cut Matahe, menghabiskan waktu perjalanan sekitar 45 menitan, maklum dengan relief jalan yang berbukit dan aspal yang tidak rata, ditambah terkadang ada rombongan sapi dan kambing yang melintasi jalan raya, sehingga kadang membuat jalanan macet. Hm, insiden sapi dan kambing turun ke jalan sudah biasa di banda aceh, dan akan terasa aneh bagi orang yang baru pertama di aceh, karena di tempat tinggal saya (jatim) hewan-hewan pasti akan diikat atu dikurung oleh si pemilik dan pemiliklah yang mencarikan rumput. kalo di sini mungkin karena faktor keamanan dari maling hewan maka sapi-sapi yang merumput sendiri.. (glek!!)
Lokseumawe memiliki keindahan waduk, pantai dan gunung. walaupun kota ini kecil dan berada di pinggir laut tapi cukup sarat penduduk.
Beralih dari loksmawe, setelah tiga hari menghabiskan liburan di lhoks, maka saatnya kembali ke banda. Lama perjalanan banda-lhoks kurang lebih 6 jam (teler...). Tapi, karena pemandangan aceh cukup indah, apalagi seulawah (gunung sepasang yaitu seulawah agam dan seulawah inong), maka 6 jam tak terlalu membosankan.





Niatnya selama perjalanan di seulawah ingin memotret gunung seulawah agam-inong, tapi apa daya keterbatasan kamera, dan hanya dapat dilakukan dari dalam mobil dengan kecepatan tertentu, maka hanya beberapa saja yang terambil. Hal yang disayangkan dari seulawah adalah adanya penggundulan, sehingga beberapa pohon bekas di bakar terlihat di beberapa titik. cukup disayangkan. Hal yang menarik lain dari seulawah adalah oleh-oleh khasnya, yaitu aneka macam keripik dan tape ubi manis....

Akhirnya, setelah 6 jam, Alhamdulillah tiba juga di kota banda. Siap-siap ngantor walaupun telat...hehe...


'8 nov 2011'



Rabu, 02 November 2011

Nasyid : Sepanjang Hidup


Lagi suka dengan nasyid ini....

Aku bersyukur kau di sini, kasih
Di kalbuku, mengiringi
Dan padamu
Ingin kusampaikan
Kau cahaya hati
Dulu kupalingkan diri dari cinta
Hingga kau hadir ubah segalanya
Oooo
Inilah janjiku kepadamu

Chorus:
Sepanjang hidup
Bersamamu
Kesetiaanku tulus untukmu
Hingga akhir waktu
Kaulah cintaku, cintaku

Sepanjang hidup
Seiring waktu
Aku bersyukur atas hadirmu
Kini dan s'lamanya
Aku milikmu

Yakini hatiku
Kau anugerah sang Maha Rahim
Semoga Allah berkahi kita
Kekasih, penguat jiwa
Kuberdoa, kau dan aku di Jannah
Kutemukan kekuatanku di sisimu
Kau hadir sempurnakan s'luruh hidupku
Oooo
Inilah janjiku kepadamu

*Repeat Chorus
Yakini hatiku
Bersamamu, kusadari inilah cinta
Tiada ragu,
Dengarkanlah kidung cintaku yang abadi


Sumber : http://liriknasyid.com

Aceh loen....

Banda Aceh, sudah 1 tahun rupanya terdampar di sini.teringat saat pertama menginjakkan kaki di sini ingin langsung sujud syukur di masjid baiturrahman. Aceh, walau pernah rata akibat tsunami, tapi keelokan alam, utamanya pantainya tetap menawan. Pantai Lamphuuk yang menjadi salah satu pantai favorite untuk dikunjungi. Dan aceh, sepertinya terkenal dengan pantai. utamanya wilayah banda aceh, sabang, meulaboh dan daerah tepi pantai sampai tapak tuan.untuk daerah utara pun dekat dengan laut tapi sepertinya lebih puas jika melewati jalur meulaboh.


Pantai di aceh menakjubkan dan masih alami, berbeda jauh dengan pantai-pantai yang sudah dikelola, disini pengelolaan untuk objek wisata masih belum maksimal sepertinya. Mungkin jika sudah dikelola tak kalah indah dengan sanur dan pantai lainnya. tapi pengelolaan dsini haruslah tetap mengedepankan syariat islam sebagaimana jargon aceh sebagai bandar wisata islami.


Aceh, dengan sejuta keindahan, keunikan suku dan bahasa serta sistem adat yang kental dengan syariat islam memang unik.

Tapi sayang, setahun sudah dsini tapi tak jua pintar berbahsa aceh. hehe.....dan masih rindu dengan pulau jawa........



(saat suntuk d 208)

Senin, 31 Oktober 2011

Ngajar

Mengajar,.... mengajar mengajari saya bagaimana memanage kesabaran, saat anak yang kita ajar gradenya masih pada tingkat bawah.
Mengajar mengajarkan cara belajar yang sesungguhnya, karena kita harus belajar suatu ilmu sebelum mengajarkannya, apalagi sesuatu yang baru...
Dan mengajar sangat butuh kretivitas, mengenai tekhnik dan pengelolaan kelas..
Mengajar juga mengajari untuk menjaga niat, semata-mata menularkan ilmu...dan dalam rangka ibadah...

Hm, jadi makin cinta mengajar.... ^^

Untaian Mutiara Luqman Al-Hakim


(QS Luqman,31:12-34)

  • Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji".
  • Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan (Allah) sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".
  • Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.
  • Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Ku-beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.
  • (Luqman berkata): "Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui.
  • Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).
  • Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.
  • Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.
  • Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk (kepentingan) mu apa yang di langit dan apa yang di bumi dan menyempurnakan untukmu ni`mat-Nya lahir dan batin. Dan di antara manusia ada yang membantah tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk dan tanpa Kitab yang memberi penerangan.
  • Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang diturunkan Allah". Mereka menjawab: "(Tidak), tapi kami (hanya) mengikuti apa yang kami dapati bapak-bapak kami mengerjakannya". Dan apakah mereka (akan mengikuti bapak-bapak mereka) walaupun syaitan itu menyeru mereka ke dalam siksa api yang menyala-nyala (neraka)?
  • Dan barangsiapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia orang yang berbuat kebaikan, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang kokoh. Dan hanya kepada Allah-lah kesudahan segala urusan.
  • Dan barangsiapa kafir maka kekafirannya itu janganlah menyedihkanmu. Hanya kepada Kami-lah mereka kembali, lalu Kami beritakan kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala isi hati.
  • Kami biarkan mereka bersenang-senang sebentar, kemudian Kami paksa mereka (masuk) ke dalam siksa yang keras.
  • Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka: "Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?" Tentu mereka akan menjawab : "Allah". Katakanlah: "Segala puji bagi Allah"; tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.
  • Kepunyaan Allah-lah apa yang di langit dan yang di bumi. Sesungguhnya Allah Dia-lah Yang Maha Kaya lagi Maha Terpuji.
  • Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering) nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
  • Tidaklah Allah menciptakan dan membangkitkan kamu (dari dalam kubur) itu melainkan hanyalah seperti (menciptakan dan membangkitkan) satu jiwa saja. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
  • Tidakkah kamu memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan Dia tundukkan matahari dan bulan masing-masing berjalan sampai kepada waktu yang ditentukan, dan sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
  • Demikianlah, karena sesungguhnya Allah, Dia-lah yang hak dan sesungguhnya apa saja yang mereka seru selain dari Allah itulah yang batil; dan sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar.
  • Tidakkah kamu memperhatikan bahwa sesungguhnya kapal itu berlayar di laut dengan ni`mat Allah, supaya diperlihatkan-Nya kepadamu sebagian dari tanda-tanda (kekuasaan) -Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi semua orang yang sangat sabar lagi banyak bersyukur.
  • Dan apabila mereka dilamun ombak yang besar seperti gunung, mereka menyeru Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai di daratan, lalu sebagian mereka tetap menempuh jalan yang lurus. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami selain orang-orang yang tidak setia lagi ingkar.
  • Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu dan takutilah suatu hari yang (pada hari itu) seorang bapak tidak dapat menolong anaknya dan seorang anak tidak dapat (pula) menolong bapaknya sedikitpun. Sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan jangan (pula) penipu (syaitan) memperdayakan kamu dalam (mentaati) Allah.
  • Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.  
  • (Diambil dari beberapa sumber-lupa websitenya)