Pukul delapan pagi, tapi suasana masih sepi. Teman sekelasku pun belum ada yang datang padahal hari ini mata kuliah Pak Ilham, mata kuliah favoritku. Selain karena materinya yang asyik, dosennyapun menyenangkan. Pak Ilham, dosen yang bisa menyelipkan nasihat ketika mengajar.
Ruang kuliah masih kosong, aku duduk di urutan ke dua. Kupersiapkan catatan. Hah, kalo jam segini aja masih banyak yan telat gimana orang Indonesia mau maju. Aku menggerutu sendiri.
Sepuluh menit kemudian ’solos gank’ datang. Ada seto, dino, kiko,dan hamtaro. Kenapa dibilang solos itu karena mereka kumpulan orang yang kalem, kalo ngomong bisa bikin orang ngantuk saking halusnya. Ada lagi ‘gank haha’ yang aggotanya agak slank, mereka itu ada delapan orang yang dimanapun mereka berada selalu ber haha hihi kadang yang liat sampai stres. Dan yang paling suka molor adalah ‘gank ceria’, tiga cewek tomboi yang selalu menjadikan hidup ceria. Walaupun nggak ngerjain tugas dari dosen mereka selalu ceria. Kan ada contekan, tinggal copy paste beberapa menit jadi deh. Yah , dasar manusia-manusia aneh tapi gak semua nya aneh. Ada Alvin, Rio, Amin, angga, dan zidan.
Pak Ilham masuk, dan kuliah pun berjalan dengan tenang. Kali ini pak Ilham menyelipkan nasihat tentang perlunya menjaga kesehatan walaupun bukan jamannya SMP-SMA lagi tapi penting juga bagi maba yang masih berada pada masa transisi. Ada hal yang tak kuduga, ketika pak Ilham bertanya tentang mahasiswa yang merokok dan memerintahkan mereka angkat tangan, sepuluh orang mengaku. Yang lebih membuatku kaget adalah Amin, orang yang kuanggap hanif itu ternyata juga kena virus rokok. Astagfirullah, tak hentinya aku beristighfar. Bukan apa-apa, tapi sayang jika orang seperti dia harus merokok padahal dia calon anggota rohis juga. Apa jadinya rohis nanti? apakah tidak kian terpuruk jika para pengurusnya pandai berdakwah tapi masih melakukan hal yang subhat dan merusak kesehatan? Harus ada langkah penyembuhan para rokok mania. Rohis harus bertindak. Aku geram.
**********
Malam mulai merangkak, aku merebahkan badanku. Capek rasanya membuat laporan yang cukup banyak. Tapi baru jam sembilan untuk bergegas tidur. Tiba-tiba aku ingat kejadian siang tadi. Aku berfikir keras, apa yang harus kulakukan untuk membantu saudara-saudaraku di kelas?. Akhirnya aku meminjam Nokia milik Tia dan mencoba dakwah lewat sms. Rasanya memulai gerakan penyadaran dari amin lebih tepat. Dia sudah kenal Rohis sejak SMA.
Ass.Wr.Wb. Sesungguhnya menjauhi apa yang tidak disunahkan oleh Allah Rasulnya itu lebih baik bagi seorang muslim demi menjaga amanah dari Allah, menjaga kesehatan fisinya. Saudaraku sesungguhnya rokok itu tidak baik bagi kesehatan. Marilah kita jauhi pelan-pelan. Semoga Allah senantiasa memberikan petunjuk bagi orang-orang yang berada di jalanNya.Wass. wr.wb.
Klik kutekan send dan beberapa saat kemudian terdengar report. Alhamdulillah lega rasanya. Semoga Allah menyadarkannya. Aku keluar bergabung dengan penghuni kos yang lain. Tapi baru beberapa menit mataku menatap layar televisi, Hp tia berbunyi.
”La, ini smsmu ya, kok nomornya baru?” Tia membuka inbox Hpnya.
“Mana-mana, coba liat.”
Tia menyodorkan Hpnya. ”Iya , terima kasih Tia cayang”
Syukron tapi ni siapa ya. Ane kgk tau no antum. Ane Amin tolong sebutin identitas Antm.
”Tia sayang aku minta satu sms lagi ya?”
”Iya- iya pakai aja”
Ini bukan siapa-siapa hanya saudara seiman. Semoga Allah merahmati hambaNya. Wass.wr.wb
Uh, rasanya BT klo mengingatkan nih orang. Perlu detail banget lagi. Yah orang cerdas terkadang terlalu banyak tanya sesuatu yang tidak perlu.
Tiba-tiba HP itu berbunyi lagi.
”Please...tolong sebutin sapa antm. Dlm dakwh, ga kenal maka ta’aruf.”
Hh... ta’aruf? susah juga berdakwah ma orang kayak gini. Bukannya mencerna isi taujih malah tanya pengirim. Tak kuhiraukan sms itu bahkan tak ada keinginan untuk membalasnya maka segera kukembalikan HP milik Tia.
”Makasih Ya”
”Ok.. deh”
Aku segera tidur. ”Ya Rabb semoga Engkau menjagaku dan memudahkanku untuk berdakwah serta memberi petunjuk pada teman-teman ku untuk menerima seruanMu.
************************
Pagi in aku dapat sms lagi, lagi-lagi lewat HP Tia. Aku jadi sungkan. Sudah seminggu ini si amin mengirim taujih, tapi tak kuhiraukan, malah Tia teman sekamarku yang senang dan merespon smsnya. Hingga suatu ketika, di suatu siang Tia mengirmi ku sms.
La, km tak tggu di perpus. Tia
Tumben ni anak serius, pikirku. Dan siang itu aku melihat mendung di wajahnya. “Ada apa Ya?”
“Kau tahu la, sms temanmu itu menjadikanku terkena fitnah”
aku kaget tapi tak tau harus berbuat apa.
aku kaget tapi tak tau harus berbuat apa.
“Fitnah tentang apa?”
“Dia bilang ke teman sekelasku kalo aku adalah pacarnya yang sellau menyuruhnya taubat dan menjadi manusia yang sholih. Aku kan malu La”
“Dari mana dia tau no Hpmu?”
“Anton, dia teman sekamar amin. Dan tadi pagi si anton berkoar-koar denagn gosip murahannya.”
“Kamu tenang Ya, aku akan cari solusinya. Sekarang kamu biarkan smsnya. Jangan dibalas. Key”
”makasih La”
Aku mengangguk dan segera beranjak. Otakku kembali berputar. Aku mendesah. Dasar amin, tak kusangka dia tipe orang seperti itu. Dikasih taujih bukan malah diambil hikmahnya untuk segera tobat malah ngelunjak. Akhi Wawan. Yah, kalo tidak salah beliau yang memegang mentoringnya si Amin.
Dengan cepat aku menelepon akhi wawan untuk membantu menyadarkan si amin.
*************************
Sebulan setelah gossip antara Tia dan amin mencuat akhirnya berhenti juga. Tia yang dirugikan dengan gosip ini mulai tenang.Aku si biang masalah jadi merasa bersalah. Kemarin akhi wawan memberikan penjelasan tentang amin yang ternyata masih amah dan baru mengenal rohis dua bulan menjelang lulus jadi pembinaan yang diperolehnya belum memadai.
Aku lega walau sempat pobia dengan sms taujih. Dan sejak itu pula aku sadar bahwa sms, apapun bentukya, walau taujih sekalipun jika tak hati-hati mengirimkannya bisa bahaya dan menimbulkan fitnah/ seketika aku teringat kata-kata mbak rahmah.
Antara laki-laki dan perempuan itu ada semacam magnet yang membuatnya tarik menarik. Apa lagi jika setan ikut campur untuk menjerumuskan manuasia. Maka dari itu Allah SWT menjaga kita dengan menurunkan sura An Nur 30-31 .” Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yangmerekaperbuat."(An Nuur: 30)
” Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya.... Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (An Nuur:31)
Subhanallah...Islam memang agama yang ajarannya paling sempurna. Aku tersenyum dan berdo’a semoga Allah senantiasa menjagaku dari fitnah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar